Health Nutrition #3

Assalamu'alaikum.

Lillahi Robbi. Udah berapa abad aku gak menyentuh blog lagi? Too long I guess.

Seperti judulnya, kali ini aku mau melanjutkan membagikan kisahku berkelana di dunia Gizi Kesehatan UGM. Kisah pertamanya bisa kamu baca disini, dan yang kedua disini.

Nah, berhubung aku masuk S1 Gizi Kesehatan UGM (selanjutnya akan disingkat menjadi GK) tahun 2013, maka normalnya aku akan lulus tahun 2017, yang mana adalah tahun ini. Yaps! Akhirnya aku sudah menuntaskan studi di S1 dan bergelar sarjana gizi (S.Gz.).

Saat menulis post pertama tentang GK tuh aku berniat rajin ingin membedah satu-satu matkul yang aku pelajari. Tapi karena banyak hal lain datang jadi aku agak malas-malas menulis. Nah kalau sekarang dibedah satu-satu.... terlalu banyak gak sih? Huhuhu. Matkulnya segambreng dalam 7 semester yang aku lewatkan.

Bagaimana kalau aku ceritakan overview perjalanan kuliahku? Beberapa informasi penting yang belum aku bagikan di post pertama.

[Tulisan ini disusun berdasarkan pengalamanku, dari tahun 2013-2017. Pelaksanaan kurikulum yang sekarang dan akan datang mungkin akan sedikit berbeda, karena kudu dinamis (?)]

1. Praktikum
Aku baru cerita sekilas ya tentang praktikum di gizi? Semester 1 tuh baru praktikum anatomi, semester 2 ada Ilmu Bahan Makanan, Analisis Zat Gizi dan fisiologi, sementara semester 3 ada Gizi Kuliner. Nah di semester-semester selanjutnya....

a) Penilaian Status Gizi
Sering denger gak sih kalau status gizi itu terdiri dari kurus, normal, gemuk? Eits, ternyata di penilaian status gizi ini kita gak cuman belajar itu doang lho. Kurus, normal, gemuk adalah hasil pengukuran status gizi berdasarkan Antropometri. Apaan sih Fa Antropometri itu? Pokoknya yang termasuk pengukuran fisik tubuh kayak tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan, lingkar kepala (untuk bayi & balita). Penasaran gak kalian gimana caranya ngukur Antropometri pada orang sakit yang literally terbaring di bed rumah sakit dan gak bisa berdiri untuk mengukur berat badan dan tinggi badan? Nah itu bakal terjawab di mata kuliah ini.

Selain itu, penilaian status gizi juga mencakup aspek Biokimia (seperti gula darah, kolesterol, hemoglobin, dll), Klinis (ini mencakup tanda dan gejala, kayak demam, lesu, kaki bengkak, dll), dan Asupan Makan. Paling menarik ni asupan makan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah makanan yang dikonsumsi pasien sudah memenuhi kebutuhannya atau belum. Ada berbagai metode yang bisa dilakukan. Oh iya, PSG ini gak termasuk praktikum sih, tapi namanya adalah 'Skills Lab'. Kita mempraktekan masing-masing metode untuk mengukur status gizi, dipandu oleh dosen.

b) Gizi dalam Daur Kehidupan dan Asuhan Gizi Klinik
Subjudul di atas itu terdiri dari dua mata kuliah yang berbeda, tapi dalam pelaksanaan mirip-mirip gitu. Dua duanya sama dalam hal : (1) kita dapet kasus, (2) kita harus melakukan asesmen gizi, bikin diagnosis gizi, bikin prinsip dan syarat diet, (3) bikin menu dan resep masakan, (4) masak sesuai resep kita. Bedanya adalah, di Gizi dalam Daur Kehidupan itu kasusnya ada pada orang yang sehat, tapi dalam kelompok umur yang berbeda, misal bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia. Kalau asuhan gizi klinik, kasusnya mencakup orang sakit/pasien, misalnya pasien diabetes melitus, gagal ginjal, demam berdarah, pasien pasca operasi, dan lain sebagainya. Kalau baru praktikum, belum dihadapkan langsung sama pasiennya. Kita cuman dikasih naskah kasusnya saja.

Praktikum masak di mata kuliah ini cukup menantang. Kenapa? Karena membuat menu dari 0 untuk seorang pasien dengan berbagai penyakit yang membutuhkan banyak persyaratan diet itu... menantang. Hahaha. Harus bolak balik mencoba berbagai bahan makanan supaya bisa memenuhi kebutuhannya dari segi kalori, karbohidrat, protein, lemak, belum lagi kalau hipertensi, dan harus ngitung kebutuhan garam/natriumnya. Menyenangkan sekaligus menantang, hahahaha.

c) BiokimiaKalau yang ini tidak praktikum masak-masak. Pada matkul ini, kita akan diajari tentang reaksi-reaksi kimia dalam biologi, dalam tubuh kita. Bagaimana sih lambung mencerna karbohidrat? Gimana sih lemak tercerna di saluran pencernaan? Nah, kalian akan menjawab pertanyaan itu di praktikum biokimia ini.
Produk(?) Praktikum Biokimia

d) Penyelenggaraan Gizi Institusi
Another praktikum masak-masak lagi. Ini akan didapatkan di semester 7. Di praktikum ini, masaknya cuman sekali, yaitu memasak 1 resep dalam jumlah besar. Karena belajarnya adalah tentang bagaimana menyediakan makanan dengan gizi yang oke untuk suatu institusi. Targetnya bisa anak sekolah, catering piknik, dan lain sebagainya.

Ada juga beberapa praktikum lain seperti mikrobiologi dan teknologi pangan. Ada juga skills lab lain seperti Gizi Olahraga (melakukan asesmen gizi pada atlet), biostatistik (bermain(?) dengan aplikasi statistik untuk penelitian). Ada juga beberapa mata kuliah (pilihan) yang memberikan tugas practical, misalnya di semester 7 aku mengambil mata kuliah Kewirausahaan Gizi, tugasnya adalah membuat produk makanan yang akan benar-benar dijual di wilayah FK selama 1 hari. Ada lagi mata kuliah pilihan Gizi Kerja, dimana akan ada kunjungan satu hari ke perusahaan tertentu. Ada pula mata kuliah Higiene Sanitasi Makanan. Di matkul ini, kita akan ditugaskan untuk mengobservasi proses pengolahan makanan.

2. Praktek Kerja Lapangan
Ini nih yang seru. Mulai dari semester 4 sampai semester 7, akan ada praktek kerja lapangan (PKL). Apa sih PKL itu? Kita bakal ditempatkan di suatu instansi (puskesmas, rumah sakit, dll) dalam waktu tertentu (1 minggu-1 bulan) untuk menerapkan ilmu yang udah kita pelajari di satu mata kuliah. Mata kuliah yang bakal ada PKLnya itu asuhan gizi klinik, program gizi masyarakat, dan penyelenggaraan gizi institusi.

a) Asuhan gizi klinik (+Gizi dalam daur kehidupan)
Sesuai namanya, kita mengasuh gizi orang dalam ranah klinis. Ini yang "ahli gizi banget". Untuk mata kuliah ini, kita bakal ditempatin di puskesmas dan rumah sakit. Di puskesmas biasanya 1 minggu, kalau di rumah sakit bisa 2-3 minggu. Ngapain aja sih? Kita disuruh melakukan asuhan gizi, yang terdiri dari asesmen/penilaian status gizi (kayak ngukur berat badan, tinggi badan, wawancara kebiasaan makan, dll), membuat diagnosis gizi (gak cuman dokter aja nih yang bisa menetapkan diagnosis, gizi juga punya diagnosis gizi sendiri), merencanakan diet buat pasien dan monitoring+evaluasi status gizi setelah intervensi diet yang diberikan.

Asuhan gizi di PKL ini beneran dilaksanain ke real patient lho. Kalau di mata kuliah "gizi dalam daur kehidupan", asuhan gizi diterapkan buat orang sehat dari berbagai kelompok usia, seperti bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Tentu aja semua proses asuhan gizi berada dibawah pengawasan dosen pembimbing lapangan, dalam hal ini adalah ahli gizi yang bertugas di puskesmas/rumah sakit tempat kita PKL. So, don't worry.

b) Program gizi masyarakat (PGM)
Kalau yang ini, jiwa jiwa sosial kita dituntut untuk mengambil alih (?). Apasih Fa, wkwk. Lagi-lagi, judul mata kuliahnya menggambarkan tugas kita saat PKL mata kuliah ini. Membuat program gizi untuk masyarakat. Kita bakal ditempatkan di suatu dusun, melakukan asesmen masalah di berbagai kelompok umur, terus menyusun program buat mengatasi masalah tersebut. Semacam mini KKN. Bedanya, kita gak nginep selama 2 bulan kalo PKL PGM ini.

c) Penyelenggaraan Gizi Institusi
Ini yang menyenangkan juga. Gizi di institusi, kayak apa sih? Pernah denger kantin sekolah yang memang disediakan sekolah? Atau pernah penasaran gak sih makanan di panti wredha itu kayak apa? Di PKL PGI ini, kita semua bakal kebagian dua tempat. Satu di rumah sakit dan satu lagi di salah satu institusi non-rumah sakit (sekolah, panti wredha, atau catering). Kita bakal ngamatin proses pengolahan makanan, mulai dari gimana pesennya, gimana nerimanya (nerima bahan baku juga ada aturannya lho), gimana nyimpennya (kalau gak langsung diolah), gimana motongnya, masaknya, sampe gimana nyajiin dan distribusinya. Detil banget deh. Kalo dapet di bagian proses pemasakan, suka laper jadinya hahahaha.

Oh iya, masalah tempat, untuk puskesmas, dusun untuk PGM, dan institusi non-RS untuk PGI biasanya masih dalam cakupan provinsi DIY. Untuk rumah sakit, terkadang kita akan ditempatkan di luar provinsi DIY. Aku sempet ditempatin di Banyumas, ada juga temenku yang di Purworejo, Wates... dan biasanya ada beberapa lokasi yang beda-beda tiap angkatan. Misalnya angkatan di bawahku diganti di Klaten.


3. Lama studi
Normalnya, studi S1/Sarjana akan memakan waktu sekitar 4 tahun. Sistem kuliah di GK UGM itu semi-blok. Kalau kamu kepo-kepo di Pendidikan Dokter, mereka belajar di jenjang sarjana dengan sistem blok. Setiap semester ada blok-bloknya, blok digesti, blok respiratori (maap kalo salah, aku cuman tau beberapa). Di setiap blok ada mata kuliahnya masing-masing. Jadi gak bisa lompat ambil matkul yang atas. Di GK, hal itu juga berlaku, "gak bisa mendahului ambil matkul atas". Disini juga gak ada semester pendek.

Hmmm, apalagi ya?

4. Organisasi
Dalam kuliah kamu akan diberikan berbagai pilihan, kupu-kupu a.k.a kuliah-pulang-kuliah-pulang, kunang-kunang a.k.a kuliah-nangkring-kuliah-nangkring, atau kura-kura a.k.a kuliah-rapat-kuliah-rapat? Menurutku, kesempatan buat berorganisasi saat kuliah itu 'emas' banget. Kalau kamu suka gugup kalo ngomong sama orang banyak, merasa kurang ahli dalam memanage banyak hal, pengalaman organisasi insyaAllah bisa memperbaiki hal-hal itu. Kalau kamu berkuliah di Gizi UGM, kamu bisa memilih untuk ikut organisasi di tingkat jurusan, yang cuman ada satu yaitu HIMAGIKA (Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan), di tingkat fakultas dan di tingkat universitas.

Selain melatih soft skill, dengan mengikuti organisasi, kamu bisa memperoleh kenalan dan membuat jejaring seluas-luasnya (?). Di FK sendiri (remember, gizi UGM termasuk dalam fakultas kedokteran), organisasi yang ada adalah BEM fakultas (semacam OSIS waktu SMP/SMA), organisasi keagamaan, organisasi jurnalis (Medisina), organisasi pecinta alam (Mapadok), organisasi medis (TBMM), dan lain sebagainya bisa kamu intip disini.

Kalau untuk organisasi di tingkat univ... banyak banget. Ada pramuka, ada berkuda, ada koperasi mahasiswa, ada .... banyak banget deh pokoknya. Tidak bisa kudeskripsikan satu-satu.

Kalau aku sendiri gimana?

Selama empat tahun berkuliah, aku mengikuti organisasi HIMAGIKA dan organisasi jurnalis di FK yaitu Medisina. Di HIMAGIKA aku menjadi staff bidang kewirausahaan (dari semester 2-semester 3), dan menjadi kepala bidang kewirausahaan (dari semester 4-5). Di Gizi sendiri, biasanya kami hengkang/pensiun dari HIMAGIKA di akhir semester 5. Karena di semester 6 kehidupan kuliah akan semakin hectic. Lagian biarlah jiwa-jiwa muda berikutnya yang mengambil alih, ea. Di tahun pertama, kamu gak mesti langsung daftar organisasi sih. Ada juga temenku yang baru ikut organisasi di semester 4. Tapi menurutku sayang aja... eh, kembali ke diri masing-masing sih. Karena aku sudah familiar dengan dunia organisasi, dan still lack of confidence in communication, jadi aku memutuskan untuk ikut dari tahun pertama. But, it's up to you.

5. Manajemen Waktu
Sibuk banget gak sih di Gizi? Apakah kehidupan kulyah seperti yang ada di FTV, jalan di lorong sambil bawa buku terus ditabrak cowo ganteng terus jadian?

Tidak. Dan, tidak, wkwk.

Dibilang sibuk banget tuh... enggak sih. Kuliah di GK UGM tuh biasanya Senin-Jum'at, jarang ada jadwal hari Sabtu. Aku pernah sih apes dapet jadwal praktikum di hari Sabtu. Pernah juga kuliah hari Sabtu cuman itu bener-bener jarang. Tugas? Laporan? Banyak sih, kayak jurusan lain pada umumnya aja, tapi.... dengan manajemen waktu yang baik, semuanya bisa 'dinikmati' kok. Hahahaha.

Masih sempet jalan-jalan, masih sempet nongki, masih sempet nonton di bioskop, masih sempet kulineran. Yang penting kita bisa memprioritaskan kegiatan aja sih, mana yang wajib dikerjakan saat itu, mana yang bisa dipending. Begitu lah~

Kuliah di Jogja 4 tahun, rugi kalo gak jalan-jalan dan kulineran. Banyak banget tempat wisata dan kuliner legendaris yang bisa kamu cobain di Jogja.

Apalagi ya? Oh...

6. Life after S.Gz.
Setelah meraih gelar S.Gz., kamu bisa memilih untuk mencari kerja atau belajar lagi di tingkat yang lebih tinggi, atau mau jadi menantu idaman aja langsung? wkwk.

Aku pribadi kini sedang menempuh S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat di FK UGM. Gak jauh-jauh dari Jogja nih diriku.

Kalau bekerja, aku sebutkan beberapa pekerjaan sesuai sub-bidang gizi ya ....
a. Gizi Klinis : jadi ahli gizi di rumah sakit, puskesmas, dan buka klinik gizi sendiri (yang terakhir khusus kalau kamu sudah mengambil pendidikan profesi dan bergelar RD/Registered Dietitian)
b. Gizi Masyarakat : di Kementerian Kesehatan itu ada Direktorat Gizi dan di Dinas Kesehatan juga ada Seksi Gizi. Secara umum tugasnya adalah berkaitan dengan program penanggulangan masalah gizi di masyarakat
c. Gizi Institusi : ahli gizi di catering (perusahaan, catering penerbangan-salah satunya ACS-, sekolah, ataupun catering yang berdiri sendiri)
d. Gizi Olahraga : ahli gizinya atlet, timnas misalnya
e. Gizi Pangan : bagian research&development atau quality control (mungkin bisa) di perusahaan makanan, dan tahun ini aku melihat BPOM membuka lowongan untuk S1 Gizi
d. Wirausaha : ini sih bebas sesuka hatimu hahahaha, bisa bikin catering, atau buka klinik gizi sendiri jatohnya jadi wirausaha ya?
e. Lain-lain : ya... ini.... yang selain gizi... deh....

Oh iya, bisa juga jadi tenaga pendidik a.k.a dosen. Tapi sekarang beberapa universitas lebih memilih untuk merekrut lulusan S2 untuk menjadi dosen di tempatnya. So, S.Gz. saja terkadang belum cukup.

Nah. Udah panjang banget nih. Itu aja kali ya? Kalau ada yang masih ingin ditanyakan, tanyakan saja. Kalau di kolom komen aku balesnya super duper lama, sebaiknya langsung kontak aja via sosmed. (sok femes banget sih lu Fa)

Oh well. To sum things up, aku senang bisa belajar gizi. Kini gizi jadi salah satu hot topic, karena makanan sangat dekat dengan kita, tapi sudah mengakibatkan berbagai macam penyakit yang fatal. Kalau bisa mencegah, kenapa enggak?

Sleman, 25 Oktober 2017

Iffa Karina Permatasari, S.Gz. (kini tanpa tanda kurung)

Comments

  1. Kakk, mau tanya, dulu masuk gizkes lewat jalur tes sbm apa undangan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo, aku masuk lewat jalur tes sbmptn dek :)

      Delete
  2. Kakk, mau tanya, dulu masuk gizkes lewat jalur tes sbm apa undangan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaampun, maaf baru balas, aku masuk gizi via sbmptn dek

      Delete
  3. Kalau ambil S2 apakah nanti juga bisa jadi Registered Dietitan? Atau jika ingin jadi RD tetap harus ambil profesi walaupun sudah menempuh S2?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus profesi.
      Titel Registered Dietitian hanya bisa diperoleh dari program profesi.

      Kalau S2 kan outputnya titel Magister/Master (M. Kes, M. Gizi, MPH, dll)

      Delete
  4. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kak. Mau bertanya, sekarang saya kelas 11, dan InsyaAllah memilih Gizi Kesehatan UGM dengan jalur SBMPTN, Kira-kira apa yang perlu saya siapkan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Coretan atau catatan kecil dari kamu akan sangat berarti buat penulis. Terimakasih :)